Coretan


My Diary....
5.30 WIB. Sehabis berkumpul bersama,mendapat pengarahan dari Panitia dan diiringi azan magrib yang bertanda telah datang nya waktu berbuka , kami pun berbuka bersama sejenak  hanya dengan ditemani sebungkus nasi yang belum sempat di makan  dan segelas air mineral serta ditemani canda tawa dari para peserta baksos.
Setelah itu kami pun  mulai bergegas berangkat  menuju sidotopo jaya (lokasi Baksos  yang akan kami tuju ) dgn menggunakan 3 angkot yang telah disediakan oleh panitia.Sekitar pukul 7.30 kami tiba di tempat tujuan baksos yaitu Desa Sidotopo Jaya, Gg.IX Rt.05. Setibanya kami disana, ketika kami mulai memasuki gerbang  desa tersebut para ibu-ibu,bapak-bapak,anak-anak,tante-tante,kakek-kakek,pokok nya semua warga menyoroti  kami, hari itu kami  seperti  pemain bintang yang akan turun ke lapangan, kami pun terus melangkahkan kaki dalam sorotan puluhan mata, hingga akhirnya kami pun berhenti dan berkumpul di taman kecil di pinggiran gang desa. Disitu kami  beristirahat sejenak sambil meminum segelas air putih dan memakan nasi bungkus yang telah dibagikan oleh panitia tadi sebelum berangkat.
Selang beberapa menit kemudian, aku dan temanku ismul yakin bergegas menuju masjid yang terdekat yaitu masjid miftahul jannah untuk melaksanakan shalat magrib,disitu akulah yang mengimami shalat tersebut walau hanya di makmumi oleh satu orang maklum kami melaksanakan shalat lantaran kami baru mengetahui bahwa kami belum menunaikan kewajiban kepada Allah (shalat).  Sehabis shalat kami berkumpul kembali di taman kecil di pinggiran gang ditemani lagi dengan guyonan  dari para bocah –bocah kampung tersebut .  Disitu aku begitu terkejut melihat bocah – bocah kecil  yang notabenenya  masih duduk di bangku SD telah menghisap rokok dengan gaya yang begitu variatif aku sunggugh tercengang melihat pemandamgan ini apalagi di keluargaku rokok begitu asing   maklum ayahku bukanlah pengisap rokok dan aku pun tidak dibolehkan merokok sampai kapanpun oleh ayahku, namun ini semua tidaklah menjadi beban bagiku bahkan aku merasa bangga karena aku bukanlah seorang penghisap puntungan itu (smoker),yeh.... KoQ ,, dah curhat ne ya....!!!!...!!!!!!!!! . OK kita Kembali ke pokok pembahasan. Setelah kami  berkumpul di taman tadi, kami digiring menuju balai desa oleh panitia, untuk mengikuti acara pembukaan baksos tersebut. Satu persatu warga desa akhirnya tiba di Balai desa. Disana kami sudah mulai menatap satu persatu wajah demi wajah seraya bertanya di dalam hati  (mana ya orang tua ku...............????????).
Lima menit kemudian pembukaan dimulai diawali dengan pembacaan Ummul Qur’an (surah Al – Fatihah) dan dilanjutkan dengan lantunan merdu ayat suci  al qura’n yang dibacakan oleh salah seorang peserta dari Padang ,Sumatra Barat  yang bernama Annisa’ kalau gk salah saya, yang kebetulan sama – sama dengan saya mengikuti program Beasiswa Kemenag, Hehe.....!!! .Selesai pembacaan Al quran dilanjutkan dengan kata – kata sambutan dari panitia dan kemudian dilanjutkan dari  ketua RT/RW dan akhirnya pembukaan berakhir dengan ditutup do’a oleh salah satu peserta. Sehabis penutupan, diumumkanlah keluarga – keluarga yang akan di tempati. Disini jantungku berdetak kencang karena  aku takut di tempatkan di keluarga broken,keluarga jambret,mucikari,preman ,dll........ seperti yang telah dialami kakak tahun lalu. Namun aku tidak takut malah aku makin tetap bersemangat.  Satu persatu keluarga diumumkan dan akhirnya aku mendapatkan keluarga Pak mardi dan Bu sukarni kebetulan malam itu keluarga ini tidak hadir dalam acara pembukaan ternyata  malam itu juga kami harus menginap di keluarga  yang telah di bagikan malam itu aku kebingungan lantaran keluaragaku yang telah ditunjuk tidak hadir aku pun mulai merasakan kehadiranku hanya menjadi sampah bagi mereka. Selang beberapa kemudian akupun di hantar oleh salah seorang warga yaitu  Bapak Rifa’ menuju keluarga Bu sukarni, sekitar pukul 12.pm aku tiba dirumah tersebut. Kebetulan yang membukakan pintu adalah ibu, saat itu ibu membuka pintu  masih dalam keadaan setengah sadar,mungkin karena mereka sedang lelah akibat aktifitas pagi tadijadi  tertidur lenyap, malam itu aku punmulai   melangkahkan kami ke dalam rumah yang ukurannya sangat sempit menurutku .
Malam itu aku tertidur pulas di ruangan depan rumah tersebut,karena begitu lelah nya. Kira-kira jam 2.50 aku di banguni oleh Mak karni untuk sarapan buat sahur agar esok sanggup menjalankan puasa dengan mantap  begitu ujarnya”....... sehabis sahur aku tertidur sejenak, kira-kira pukul 3.30 aku menunaikan shalat subuh di mushala kecil yang jaraknya hanya beberapa langkah dari rumah yang aku tempati. Sehabis menunaikan shalat subuh  aku kembali kerumah mak karni  disitulah aku mulai memperkenalkan diriku dan maksud kedatanganku kesini, Kebetulan saat itu Mak Ti, (begitu panggilan akrabnya di kampung) dan salah satu anaknya yang bernama Mbak fitri, di tambah beberapa tetangganya, sedang berada di teras kecil di depan rumah mereka saat itulah ku fikir saat yang tepat untuk memperkenalkan siapa aku dan untuk apa aku kemari . Maka saat itu juga aku memperkenalkan diriku kepada Mak karni, ku mulai dengan namaku  dan seterusnya hingga tujuanku kemari. Akhirnya mereka telah mengetahui maksud kedatanganku kemari dan akupun kini sudah mulai merasa nyaman.
                Hari pertamaku disana, aku agak kebingungan untuk melakukan aktifitas mana yang harus ku ikuti,dikarnakan bapak (pak mardi) berprofesi sebagai tukang becak yang pergi pagi pulang malam sedangkan ibu penjual jajanan kecil-kecilan di depan rumah. Dan aku jika mengikuti aktifitas pak mardi pasti hanya akan merepotkannya saja apalagi aku tidak bisa mengendarai becak, dan jika aku mengikuti aktifitas ibu pastinya aku akan bosan karena hanya di rumah terus apalagi rumahnya hanya berukuran beberapa petak. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti anak mak, yaitu mbak fitri yang berprofesi sebagai penjual jajanan juga namun bukan di rumah melainkan di salah satu TK (Taman Kanak- kanak) yaitu Tk.Budi Laksana jaya yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah emak. Hari pertama akupun mengikuti mbak fitri tuk berjualan di Tk. Disitu aku merasa sangat senang, melihat tingkah  bocah-bocah yang sangat menggemaskan dan ada satu bocah yang senantiasa menemaniku,namanya fauzi ia bocah yang lucu, ia tidak begitu bisa berbahasa Indonesia,melainkan bahasa jawa. Ada satu hal yang unik dari bocah ini, ia begitu mudah akrab dengan orang yang baru ia kenal seperti aku dan ia tidak sungkan untuk memijat pundak ku ketika aku menyuruhnya. Ia begitu dekat denganku bahkan sampai-sampai kami tertedur bersama di dalam mushalla dekat rumah ku .Ia dekat denganku bukanlah karena apa-apa melaikan hanya untuk meminjam Hp ku dan memainkan game2 yang ada di dalam nya  Namun aku sangat senang denganya. Hari pertamapun aku lalui dengan enjoy…
Hari kedua aktifitasku tidak jauh beda dengan hari pertama hanya, sehabis berjualan aku menemani mbak fitri berbelanja di pasar ditemani dengan dua orang anaknya yang masih bocah.


 Berkah  di subuh hari........
Hidup adalah sebuah perjalanan yang tak pernah kita duga . Tak ada seorangpun yang tahu apa  yang akan terjadi padanya esok hari, Ia terus  berputar  kadang diatas kadang di bawah, tanpa memihak pada siapapun, dan Itulah yang kurasakan. Hari itu tanggal 30 september 2010 di subuh hari, aku tak seperti biasanya . Hari itu entah kenapa aku bangun lebih awal dari hari biasanya (selama di Pesma ( Pesantren Mahasiswa) ne,,,,,)    aku bangun bangun dan langsung menuju toilet di pojok lantai kamarku , untuk mengambil air wudhu.  Selepas dari itu akupun langsung pergi menuju masjid Ulul Albab yang berada di dekat asramaku. Akupun mulai melangkahkan kaki perlahan – demi perlahan hingga tiba menuju mesjid. Sesampaiku di mesjid tak lupa aku lakukan shalat sunnah fajar 2 rakaat sebelum shalat subuh , maklum rindu kebiasaan di pondok dulu. Sehabis melakukan shalat Sunnah dan disusul shalat subuh, akupun pulang menuju pesma . Sesampai di asrama tak lupa pula aku membaca 2 potong ayat suci al qur’an, yaitu surah al - waqih yang menjadi andalanku.  Pagi itu Selepas membaca Al Qur’an aku pun bergegas mengganti baju  dan menggunakan pakaian training untuk menyapu, mungkin hari itu aku terbayang  menyapu halaman rumahku yang biasa akusapu setiap subuh hari.....  hahaha,,,,,
                Setelah  mengganti pakaian akupun mulai menyapu  lantai  asrama hari itu lantai yang aku sapu kebetulan lantai satu, bukan lantai kamarku, lantai tiga.  Perlahan demi perlahan sapu kuayunkan dari tiap sudut kamar. Tiba – tiba datang salah seorang pamong asrama yang bernama Bahtiar dan ia menyapaku dan berkata “ mas ihsan, mau nggak jadi pengawai kebersihan asrama” akupun langsung menjawab siap mas, tampa pikir panjang karna aku tahu kehidupan adalah bagian dari pengalaman dan ini adalah sebuah kesempatan besar bagiku. Akhirnya sebulan kemudian aku pun bertugas menjadi petugas kebersihan asrama yang  alhamdulillah telah mendapatkan sedikit keringanan selama tinggal di asrama. 

  © Blogger template 'Photoblog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP