Kamis, 10 Januari 2013

Salah satu syair tertulis di makam Sultan Mahmud ibn Zainal Abidin, salah satu sultan Samudra Pase, Aceh.




ﻣﻀﻰ ﺍﻟﺪﻫﺮ ﻭﺍﻷﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺬﻧﺐ ﺣﺎﺻﻞ *** ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻭﺍﻟﻘﻠﺐ ﻏﺎﻓﻞ
ﻧﻌﻴﻤﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻏﺮﻭﺭ ﻭﺣﺴﺮﺓ *** ﻭﻋﻴﺸﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﺤﺎﻝ ﻭﺑﺎﻃﻞ_______

* Zaman, hari-hari, dan dosa yang diperbuat semakin berlalu.
Datanglah utusan kematian dan hati yang lalai.
Kenikmatanmu di dunia hanyalah kebohongan semu.
Dan hidupmu di dunia hanya akan sia-sia.

Luar biasa peradaban indatu/nenek Moyang kita. Bahkan orang yang sudah mati pun masih terpikir untuk memberi nasehat kepada yang masih hidup melalui batu nisan. Kontras sekali dengan kita yang sekarang, yang batu nisannya hanya terbuat dari keramik toilet. Sungguh ini merupakan sebuah kemunduran peradaban. Dan yang lebih memiriskan hati lagi, sisa-sisa peradaban yang pernah ada pun tidak ada yang mau menyentuh kecuali hanya segelintir orang. Orang geutanyoe terlena dengan sejarah, mengandalkan kejayaan masa lampau. Tapi tidak berupaya untuk mengkaji, atau minimal menjaga lah peradaban yang diwariskan indatu.,,,,,,,,

Rabu, 09 Maret 2011

Kehidupan adalah pertarungan

 Dari kaca bis aku menatap kearah luat bis
Kulihat betapa kerasnya dan sengitnya pertarungan hidup ini 
Kulihat wajah – wajah  begitu  penuh dengan peluh dan keluh
Berusaha tanpa kenal lelah
demi mencari sesuap nasi
 Tak kenal tua muda 
mereka semua bertarung demi mencari sesuap nasi untuk esok hari
Rasa malupun mereka singgkirkan 
mereka  tak akan  mendengarkan suara – suara miring tentang mereka
Sejenakitu  aku termenung  dan menyadari bahwa kehidupan ini memang sebuah pertarungan yang sengit
Siapa yang bersungguh – sungguh   maka ia akan berhatan 
mereka yang hanya berpangku tangan maka akan terlindas dan tertindas
Aku pun menyadari bahwa aku harus  terus belajar  dengan tekun 
agar aku tidak menjadi manusia – manusia yang hanya  berpangku tangan

Ihsansulis
Malang,  27 Januari 2011   

Senin, 31 Januari 2011

Kalau Mubarak turun, Mesir Diprediksikan akan seperti Turki

JAKARTA--Para pengamat memberi pendapat menganalisis situasi politik terkini di Mesir. Bagaimana masa depan Mesir. Menurut Zaineb Al-Assam, kepala riset Timur Tengah dari Exclusive Analysis, dalam sepekan ke depan situasi di Mesir masih akan kacau.

"Kelihatannya, kalau tidak ada perubahan dari pemerintah, sepekan ke depan Mesir akan terus dilanda demonstrasi. Jutaan warga bisa turun ke jalan. Bila Presiden Mesir Hosni Mubarak tetap bertahan, maka protes akan terus berlangsung," kata Al-Assam, Senin.

Namun, ia mengkhawatirkan kelangkaan bahan pangan yang kini sudah terjadi di sejumlah daerah di Mesir. Bila ini terjadi, maka tingkat demonstrasi di Mesir akan lebih masif.

Bagaimana bila Mubarak turun tahta? Al-Assam memperkirakan akan terjadi perebutan kekuasaan yang didominasi oleh Ikhwanul Muslimin. Sayap kanan Ikhwanul Muslimin bisa membawa arah politik Timur Tengah menjadi lebih hangat, karena mereka dekat dengan Hamas, kata Al-Assam.

"Kalau ini terjadi, saya perkirakan, Mesir bisa seperti Turki dengan iklim investasi yang positif dan risiko yang cukup baik. Namun bisa jadi marak nasionalisasi perusahaan asing sektor manufaktur dan industri di sana dan kontrak-kontrak usaha akan ditulis ulang," katanya lagi.

Apakah situasi di Mesir akan memengaruhi negara tetangga seperti Yaman, Sudan, Yordania, dan Siria? Menurut dia, sangat mungkin terjadi. Tapi risiko perubahan politik terbesar ada di Arab Saudi. Berubahnya politik atau rezim di Arab Saudi akan berdampak masif ke geopolitik maupun bisnis internasional.

Minggu, 30 Januari 2011

Tahukah Anda: Butuh Dana Rp 50 Miliar untuk Membuat Satu Kiswah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--"Dalam setahun, hanya satu kiswah dibuat, dengan melibatkan 220 pekerja," ujar Kepala Humas Masna' Kiswah, Khamis Al-Zahrani.

Al-Zahrani menerima kami pagi itu di bulan Oktober 2010. Pukul setengah sepuluh pagi, kami tiba di Masna' Kiswah, tempat pembuatan kiswah yang didirikan oleh Raja Arab pada 7 Rabi'ul Akhir 1397 H.

Arab Saudi mulai merencanakan pembuatan sendiri kiswah pada Muharam 1346 H di zaman Al-Malik Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud. Sebelumnya, kiswah dibuat di beberapa negara, seperti India dan Mesir. Kiswah luar berwarna hitam dengan lapisan berwarna putih di bagian dalamnya. Kiswah di dalam Ka'bah berwarna hijau.

Tahukah Anda: Butuh Dana  Rp 50 Miliar untuk Membuat Satu KiswahKami perlu menunggu sekitar 20 menit di depan pintu gerbang Masna' Kiswah di Ummul Joud itu. Penjaga harus mengonfir masi kehadiran kami kepada Humas Mas na' Kiswah. Setelah mendapat persetujuan, penjaga baru membuka pintu gerbang.

Khamis Al-Zahrani langsung membawa kami ke ruang yang menimpan replika pintu ka'bah yang diselubungi Kiswah. Ia memu lai penjelasan dengan memegang gulungan benang berwarna-warni yang ada di meja depan replika pintu Ka'bah, setelah kami menyelesaikan acara foto-foto di depan replika pintu itu. Itu benang sutra yang telah diberi warna. Aslinya, tentu saja berwarna putih. "Dibutuhkan 670 kilogram benang sutra asli untuk membuat kiswah," ujar Al-Zahrani. Total dana yang dikeluarkan bila dirupiahkan sekitar Rp 50 miliar.

Pembuatan kiswah kini telah melibatkan mesin dengan kemampuan 9.986 benang per meternya. Alat tenun yang dulu dipakai membuat kain kini disimpan di ruang pe mintalan benang. "Tiga puluh tahun lalu, kita terakhir kali memakai alat tenun ini.

Bertahun-tahun sebelumnya, kain kiswah dibuat dengan alat tenun, bukan mesin," ujar Ismail Abdullah Mahmadi, kepala Bagian Pemintalan Benang Masna' Kiswah.

Kini, alat tenun bukan mesin itu masih dipakai untuk membuat kain yang akan dipasang di bagian dalam Ka'bah. Kain untuk ruang Kabah ini berwarna hijau. Dengan alat bukan mesin, pembuatan kiswah memakan waktu delapan bulan. Setelah memakai mesin, cukup lima bulan.

Replika ruang dalam Kabah juga dihaudirkan di ruang pintal ini. "Ini kiswah bagian dalam Kabah," ujar Ismail, seraya menunjuk kain berwarna hijau yang menu tupi dinding bagian dalam replika ruang Kabah itu.

Di ruang penyulaman, replika pintu Kabah juga dipasang, ditutup dengan kiswah bersulam berbagai ayat suci. Yang dipasang adalah replika pintu zaman Sultan Murad Khan IV (1410 Hijriyah). Di sini, para pekerja menyulamkan benang emas dan perak ke potongan-potongan kiswah membentuk kaligrafi ayat-ayat Alquran.

Lokasi Masna' Kiswah berdampingan dengan Museum Haramain. Di Masna' Kiswah pula, tiap 1 Dzulhijah diadakan upacara secara simbolis penyerahan kiswah kepada kepala urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Imam Masjidil Haram biasanya juga menghadiri acara penyerahan kiswah ini. Pada acara penyerahan 1 Dzulhijah 1431 H bakda Isya itu, yang hadir adalah imam Syekh Mahir AlMu'aykali.

Pada acara itu dilakukan pula penyerahan simbolis kunci pintu Ka'bah kepada Dr Saleh Al-Saiby, ahli waris pemegang kunci pintu Ka'bah. Pemegang kunci sebelumnya, Abdul Aziz Al-Saiby, meninggal di pagi harinya. Keluarga Al-Saiby telah menjadi pemegang kunci pintu Ka'bah sejak zaman Quraisy, sebelum Muhammad diangkat sebagai nabi.

  © Blogger template 'Photoblog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP