Dari kaca bis aku menatap kearah luat bis
Kulihat betapa kerasnya dan sengitnya pertarungan hidup ini
Kulihat wajah – wajah begitu penuh dengan peluh dan keluh
Berusaha tanpa kenal lelah
demi mencari sesuap nasi
demi mencari sesuap nasi
Tak kenal tua muda
mereka semua bertarung demi mencari sesuap nasi untuk esok hari
mereka semua bertarung demi mencari sesuap nasi untuk esok hari
Rasa malupun mereka singgkirkan
mereka tak akan mendengarkan suara – suara miring tentang mereka
mereka tak akan mendengarkan suara – suara miring tentang mereka
Sejenakitu aku termenung dan menyadari bahwa kehidupan ini memang sebuah pertarungan yang sengit
Siapa yang bersungguh – sungguh maka ia akan berhatan
mereka yang hanya berpangku tangan maka akan terlindas dan tertindas
mereka yang hanya berpangku tangan maka akan terlindas dan tertindas
Aku pun menyadari bahwa aku harus terus belajar dengan tekun
agar aku tidak menjadi manusia – manusia yang hanya berpangku tangan
agar aku tidak menjadi manusia – manusia yang hanya berpangku tangan
Ihsansulis
Malang, 27 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar